Pages

Sabtu, 23 November 2013

Ya positif saja

Ya, barangkali benar aku ini seorang "pesakitan" yang dalam masa percobaan. Harusnya lagi di sel. Tapi, di izinkan bebas, karena sempat berbuat baik. Ya Tuhan, setan-setan dalam aliran darah sepertinya sedang berontak, dia rindu aku melakukan tugas-tugasnya. Tapi, aku dalam masa transisi melakukan tugasMu karena rindu. Berat betul tinggal di duniaMu. Mau baik susah, mau jahat kembali baik, makin susah. Ya sudah aku ambil positifnya saja.

Laki-laki itu menatapku dengan ambigu, menyukai atau heran atau jijik. Ya, kira-kira begitu tatapannya. Lalu, malamnya menghubungiku, menanyakan, "kau, sudah makan atau belum?" ya kira-kira begitu. Lalu, berlangsung sampai dua minggu, lalu berakhir tak menanyakan, aku sudah makan atau belum. Padahal aku mulai rindu. Ya sudah aku ambil positifnya saja.

Bajiangan yang merasa punya otak itu kutemui disuatu malam yang lelah, yang penuh dengan agenda-agenda yang akan di bicarakan. Tidak tahu apa isi kepalanya, bajingan itu mengoceh tiada ampun, tiada peduli, tiada sadar, menghina dan menyentuh kulit tipis hatiku, lalu tergores dengan bentuk yang tidak pantas. Matilah. Aku, memutuskan tak akan menemui bajingan itu lagi seraya sumpah serapah tak pernah dia akan bahagia. Aku jadi terpaksa mengenyahkan tanggung jawabku, yang sebulan lagi tinggal kenangan. Bagaimana? Bisa ku ambil positifnya saja? Moga-moga bisa.

0 komentar:

Posting Komentar