Pages

Senin, 06 September 2010

Indonesia Raya?

baik, sebelumnya selamat untuk para anggota DPR yang katanya akan dibuatkan kantor terbaru bak hotel bintang sepuluh. selamat!
kenapa judulnya "Indonesia Raya?", karena gue pikir masihkan negara Indonesia kita ini Raya? kalo rame kebanyakan penduduk baru iya. haaaaah
gue gak bisa apa-apa sebagai seorang remaja di umur 17 tahun di tingkatan kelas tiga SMA, kewajiban gue masih untuk belajar dan buat keluarga senang. tapi, gue melihat negara gue yang semakin tidak raya ini, ngebuat gue merasa miris. memang peran gue sebagai MANUSIA Indonesia tidak terlalu penting, paling pajak bumi dari bokap gue yang penting. maka dari itu gue gak mau bersok-sokan berorasi atau berbicara panjang lebar bagaimana memperbaiki negeri ini, karena sebenarnya gue gak tau apa-apa tentang perbaikan negeri ini. gue cuma wajib belajar, sudah bisa di senyumin pak guru.
jadi, gue mau mengeluh sama Tuhan. mungkin gini keluhan gue.

Ya Tuhan, kau bisa melihat apa yang tak bisa kami (manusia) lihat. jadi, inilah negara saya, Indonesia yang tak tahu masihkah raya. Kau berikan kekayaan yang luar biasa, tp inilah manusia Indonesia, tidak mensyukuri apa keluarbiasaan alam yang kau kasih. kami punya sebanyak minyak bumi tapi kami biarkan negara miskin mengambil minyak bumi kami sebanyak-banyaknya. sedangkan untuk negara kami hanya sedikit jumlah yang kami dapatkan dari minyak bumi itu, tapi kami sebagai manusia Indonesia terlalu baik memafkan dan tidak menegur negara yang miskin yang menjadi maling itu. entah bagaimanakah kau buat otak kami ini Tuhan. ada negara lain yang mengambil kebudayaan kami, pulau kami, dan menahan nelayan Indonesia di perairan Riau dan mereka kira itulah negara mereka padahal itu punya kami . dan, kami hanya berorasi mencari sensasi, dan memberikan nota saja untuk negara itu. kami tak bisa bicara benar  kami tidak bisa tegas. Ya Tuhan, ada segerombolan manusia-manusia Indonesia yang berebut kedudukan takhta di Senayan tanpa mempedulikan apa modal pendidikan dan moral mereka. yang mereka tahu uang akan mengalir deras jika mereka mendapatkan takhta tersebut. dan sekarang, mereka sedang berproses membuat kantor mereka yang mengeluarkan biaya 1,6 milyar. Ya Tuhan padahal masih banyak teman-teman saya yang belum bayar sekolah berbulan-bulan. banyak kanak-kanak yang bekerja padahal belum waktunya, banyak bayi-bayi mati kelaparan, banyak orang yang mati bunuh diri karena kehabisan uang. dan manusia-manusia Senayan itu sedang senang-senang akan adanya fasilitas-fasilitas bintang sepuluh di kantornya. Ya Tuhan apa yang niat kau berikan pada kami jika negara kami jadi sarang tikus begini, terserahlah padamu. sebesar apapun cobaan yang kau beri di negeri kami, toh pemimpin kami tidak bisa berbicara tegas, hanya berpidato lalu, sudah tidak ada apa-apanya lagi, tidak ada tindakan apa-apa lagi. ada wanita 3 tahun berdiri didepan istana berorasi diam demi mendapat keadilan dari hukum di negeri kami. ada seorang bapak yang memperjuangkan keadilan untuk anaknya karena mati ditabrak oleh kawanan petugas kepolisian dan selama 17 tahun keadilan itu blm di terimanya, hingga membuatnya gerang dan berjalan kaki dari kota Malang ke kota Jakarta demi bertemu sang Presiden. sangat malang! negara saya jadi begini Tuhan. Kalimantan yang dulu paru-paru dunia kini jadi penyakit kanker paru-paru karena hutan-hutan dibakar untuk pembuatan lahan-lahan baru. rumah-rumah semakin banyak dibangun tidak ada lagi lapangan luas untuk kanak-kanak bermain. Ya Tuhan negara kami adalah negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia tapi, kami Islam hanya sekedar turunan dari nenek moyang kami. kau lihat banyak para pendiri aliran-aliran sesat di negeri kami. banyak seks yang dibebaskan dari pernikahan. banyak minuman alkohol yang bebas diperjual belikan banyak wanita yang telanjang demi uang. harap maklum ini negeri kami, kami tak heran jika kau memberi bencana untuk negeri kami ini. Ya Tuhan, kejelekan manusia ada di negeri kami negeri yanng mayoritas penduduknya Islam. kami malu padamu. Politik tai kucing menjadi trade topik di koran-koran di tivi-tivi dari mulut ke mulut. politik tai kucing yang menjadikan kawan menjadi lawan demi kepamoran demi uang. banyak dari kami yang miskin pendidikan dan banyak yang miskin uang. mereka yang miskin pendidikan itu menjadi dekat dengan kebodohan dan berakhir menjadi kemiskinan yang sulit di kendalikan. saudara kami yang miskin makin banyak makin menggunung, makin meresahkan pikiran-pikiran petinggi negeri. miskin, gembel, pengangguran, jembel semua bentuk kemiskinan dan istilah-istilahnya kami punya Tuhan. segala penghinaan-penghinaan sudah kami dengar untuk negara kami bahkan dari manusia-manusia negeri kami sendiri menghina negeri kami tanpa beri solusi, mereka yang menghina adalah manusia-manusia yang telah dewasa yang banyak ilmunya tapi, hanya bicara saja Ya Tuhan diantara mereka yg menghinapun tak seutuhnya melakukan perbaikan untuk negeri kami ini, kau bayangkan ada pemuda yang berbicara tentang kebodohan ketidak warasan negeri ini tapi pemuda itu  sendiri tidak memiliki identitasnya sebagai penduduk negeri ini, untuk hal kecil saja sudah dia langgar dan kini mencoba menghina, mengkritik jeleknya negaranya sendiri. sudahlah Tuhan keluhku juga akan menjadi hal yang sebentar lagi akan dilupakan. tolong bantu negara saya ini maju menjadi negara yang bersikap tegas atas kesewenang-wenangan dr negara lain, tolong bantu kami mempercayai pemimpin kami, tolong bantu kami mencintai negara kami, dan tolong tegur para penguasa yang ada di Senanyan itu dengan halus yang menembus kulit ari mereka. Tolong!

kira-kira sih gitu, halaaaah gak mutu banget ye aduan gue ke Tuhan ck
ya setidaknya gue bisa menuangkan keluh kesah gue sama negara gue ini, walaupun cuma di Blog gue.
Indonesia semoga masih Raya!


0 komentar:

Posting Komentar