ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
sangat puitis, tapi ada yang lebih puitis menurut dia yaitu, "bicara kebenaran".
kisah cintanya Soe yang menurut gue sangat unik dimana dia gak di restuin sama orang tua pacarnya karena dia adalah seorang keturunan cina dan katolik. Soe meninggal pada tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru karena menghirup gas beracun. Andaikata Soe masih hidup sampai sekarang, sumpah gue bakal berusaha untuk bisa ketemu sama dia yang berbincang masa lalu di tahun 1950-1960 tahun dimana kesusahan untuk masyarakat Indonesia. heheh
selanjutnya, akhir-akhir ini juga gua sangat suka sama Bapak Ismail Marzuki.
lagu-lagu dan syair-syair yang dibuatnya menurut gue keren banget. yang gue suka dari lagunya yaitu, Sepasang Mata Bola, gue udah dengerin lagu ini dari pas gue SD, lagunya gue suka banget, setiap Sabtu dan Minggu sore biasanya Ayah gue mutar lagu-lagunya dia di tape. dan yang sangat bodohnya gue baru tahu kalo itu lagunya Bapak Ismail Marzuki. ada lagi lagu lainnya yaitu, Sabda Alam, Rindu Malam, Indonesia Pusaka, dan Juwita Malam. entah kenapa gue jadi suka lagu-lagu tahun 40'an sampai 90'an.
waktu SD gue suka mainin lagunya Pak Ismail yang Sepasang Mata Bola sama Indonesia Pusaka pake suling, sering banget. makanya gue sampe hafal lagu Sepasang Mata Bola cipt. Bapak Ismail Marzuki.
Dan, akhir-akhir ini gue merasa hidup gue jadi tidak karuan. gue seperti gembel yang gak kenal sama namanya waktu. apa itu waktu dan kenapa ada waktu? gue gak kenal itu. gue pusing sama urusan gue sendiri tanpa mikirin hal ikhwal yang harus gue urusin. Pelajaran dan Teater jadi terbengkalai karena tempat tidur yang empuk itu. selain itu emosional gue gak bisa tahan. gue gak ngerti sama keadaan gue akhir-akhir ini, rasanya gue seperti keledai tanpa gue tahu kenapa gue merasa seperti keledai. gue merasa sepi padahal ayat-ayat Al-Quran yang dibaca dimasjid deket rumah gue jelas terdengar dikamar gue yang seperti gudang. ada apa kiranya sama gue yang jadi seperti manusia primitif yang tak tahu mana yang moderen mana yang tradisional. gue kehilangan diri gue sebagian karena kasur empuk yang penuh hawa nafsu untuk gue berbaring diatasnya dan menurut gue itu sialan! gue kebingungan dengan cita-cita akhir-akhir ini juga
0 komentar:
Posting Komentar