Pages

Senin, 29 November 2010

Kegelisahan gue

Sesuai judul, gue mau ngomongin rasanya menjadi orang yang biasa-biasa saja.
Hari ini, hari pertama UAS. Dan jadwal yang diberikan Matematika, TIK dan PKN. Tau dong betapa resah dan gelisahnya gue, karena hari pertama UAS adalah Matematika. TIK dan PKN selaw. maka pada hari Minggu gue belajar mati-matian, paginya gue ke Bekasi nemuin tante gue yang baru pulang haji. terus, gue belajar di mobil dan dirumah tante gue. pulang dari Bekasi sekitar jam 4, guru privat gue langsung dateng kerumah, dan gue les matematika yang ngebahas bab Matriks sesuai sama materi yang bakal keluar di UAS. gue belajar tuh sampe jam 6 lewat terus gue istirahatkan otak gue sebentar terus gue belajar lagi sampe jam 10 malem disusul belajar PKN sampe jam 11 malem, gila kejar tayang banget gue belajarnya.
maka, gue ada rasa santai yang sangat sedikit ketika bel masuk sekolah berkumandang, gue yakin gue bisa, kali ini bokap gue harus bangga sama gue, cuma itu yang ada di benak gue sumpah! setelah soal matematika dibagikan, gue diam dan "oke gue bisa" gue kerjain tanpa tengok kanan-kiri, baru kali ini gue amat serius ngerjain ulangan matematika, biasanya gue celingak-celinguk. dan, pada akhirnya waktu berjalan sampe gue liat udah jam setengah 8, berarti tinggal 30 menit lagi. dan gue baru mengerjakan 2 soal dari 6 soal yang ada.
itu kegelisahan gue, gue gak mampu mengerjakan dengan cepat. akhirnya gue nyontek Rian (temen depan gue) satu nomor doang. yasudah belajar gue yang sampai kejar tanyang ternyata sia-sia malah sia-sia banget. dan itu artinya gue akan ngecewain bokap-nyokap gue untuk kesekian kali. PKN sama TIK lancar gue kerjain (mungkin ini gak perlu dibahas). Bersyukurlah kalian para pembaca blog gue yang dikasih pencerahan otak sama Tuhan, dikasih kemudahan dalam memahami suatu ilmu, ilmu apa-pun itu, bersyukurlah kalian yang selalu sukses membahagiakan bokap-nyokap kalian, bersyukurlah kalian bisa di andalakan dan dikatakan "Pintar". Dan gue? harus tetap mendaki gunung yang tingginya melebihi gunung idola gue ''Semeru". tinggi sekali, susah sekali, capek sekali, dan gue harus menjalani nya tetap dalam kondisi otak gue yang Tuhan ciptakan dengan biasa-biasa saja, mungkin Tuhan enggan melihat gue menjadi orang yang luar biasa yang mendekati kesombongan, jadi Dia ciptakan gue menjadi manusia yang biasa-biasa saja dalam kegelisahan gue memahami ilmu angka-angka. untuk kesekian kali "Ayah-Mama, maaf saya kecewakan kalian terus menerus, kapasitas otak tidak mendukung. Maaf karena membuat kalian sulit tidur karena memikirkan otak saya yang sangat biasa dan tak pernah menjadi luar biasa. Saya minta maaf."
*betapa sulitnya membuat orang tua gembira, gue bosen bikin bokap-nyokap gue kecewa.
maka itulah kegelisahan gue sebagai manusia yang Tuhan ciptakan secara biasa-biasa saja.
:'(

0 komentar:

Posting Komentar